Kreativitas memang sesuatu yang tidak bisa diredam. Dengan kreativitas, semua dapat dijadikan sesuatu yang berbeda, menarik atau mungkin mengubah nuansa tanpa merubah fungsi aslinya. Dan pasti tentunya akan menjadikannya sesuatu yang menyenangkan untuk digunakan. Terkadang keterbatasan adalah pemicu dari munculnya sebuah kreativitas. Tetapi, bagi seseorang yang pemikirannya dinamislah yang akan berbuat demikian, bukan seseorang yang melulu mengikuti apa yang ada. Kreativitas adalah hal yang sangat penting untuk kemajuan sebuah industri, makanya ada progam industri kreatif dari pemerintah untuk meningkatkan sektor industri di negeri ini. Sebagai sektor yang tergabung dalam sebuah program yang dicanangkan oleh pemerintah ini, fesyen juga dituntut untuk menampilkan sebuah kreativitas anak bangsa yang dapat merangkul konsumen negeri ini untuk menggunakan produk dalam negeri. Terkadang sang pencipta sebuah karya yang kreatif harus berpikir diluar kelaziman untuk menciptakan sebuah produk yang kreatif. Ya memang harus diluar kelaziman. sesuatu hal yang penting untuk membangun sebuah ekpresi kekaguman secara emosional yang menjual. Engga heran kalo saya kemaren bisa mangap mangap saat melihat koleksi Priyo oktaviano saat show cita Tenun Indonesia. Sebuah penjadian imajinasi ke sebuah realita yang diluar kelaziman tetapi mengagumkan. Dan satu lagi, hal hal ini seperti bisa menjadi sebuah pembelajaran dan pelatihan untuk yang melihat akan rasa, taste dan selera. Merupakan sebuah hal yang menyenangkan, apabila kita dapat merasakan sebuah perasaan yang ingin dituju oleh seorang desainer akan imajinasinya dalam menunjukkan hasil karyanya di runway. Mungkin pertama kita akan dibuat bingung dan linglung mengapa seperti ini/itu atau bertanya tanya, apa konsepnya mengapa begini pengimplementasiannya. Apabila ada tanda tanda itu maka berbanggalah, karena itu tahap awal yang membuat kita bisa mulai masuk ke alam imajinasi sang desainer. Dan hal itu juga akan memicu curiousity (rasa ingin tahu). Yang tidak tahu menjadi tahu, yang tahu menjadi suka, yang suka menjadi loyal.
Siapa yang kreatif, dialah yang bisa bertahan seiring perkembangan zaman. Kata kata semacam itu seharusnya dapat memicu setiap orang untuk bisa mengimplementasikannya kedalam kehidupan. Ya itu adalah sebuah ajakan bukan? Walaupun dalam kenyataannya masih banyak yang belum paham mengenai hal ini. Yang paling umum dalam hal pemicu kreativitas dimasyarakat adalah keterbatasan. Keterbatasan membuat manusia biasanya menjadi berpikir untuk memecahkan masalah yang ia punya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Seperti peribahasa tak ada rotan, akarpun jadi. Namun sebenarnya, apakah fungsi kreativitas yang sebenarnya? Fungsi kreativitas sejatinya adalah sebagai pemecah masalah, namun dalam pengaplikasiannya pemecahan masalah ini dapat berkembang menjadi sebuah pe-mewahan bentuk atau kata kasarnya membentuk sebuah yang menarik perhatian yang eye-catching. Memecahkan masalah bukanlah sesuatu yang baru untuk dilakukan, tetapi bila melakukan proses pe-mewahan atau perubahan bentuk yang menarik perhatian akan ada penambahan nilai jual tentunya. Tetapi hal ini tetap bergantung pula pada budaya setempat. Proses pe-mewahan yang dimaksud tadi pun banyak bentuknya. Ada penambahan fungsi, re-desain, dan yang paling mutakhir, sebuah innovasi. Pengaplikasian kalimat persuasif tadi dituangkan dalam acara closing Jakarta Fashion Week 2010: Dewi Fashion Knights 2010 sendiri, adalah bukti sebuah sang kreatif yang bisa bertahan, menunjukkan eksistensi dan sebuah pengembangan karya yang semakin "dewasa". Sejatinya dalam Dewi Fashion knights yang merupakan menjadi acara penutup ketiga kalinya dalam acara Jakarta Fashion Week, merupakan sebuah perayaan akan dinamisme dunia mode Indonesia. Sebuah dinamisme yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang pesat. Dalam hal ini, majalah Dewi kembali memilih lima desainer yang akan tampil pada acara ini. Kelima perancang ini dipilih karena dapat dianggap mewakili semangat dunia mode Indonesia yang kontemporer untuk membentuk masa depan mode Indonesia itu sendiri.
Sebuah hasil kreativitas yang tentunya memiliki nilai jual dalam pengaplikasiannya, dapat pula digunakan untuk tujuan mulia. Pengaitan kreativitas dengan fenomena sosial ini merupakan sesuatu yang penting, dan merupakan bentuk dari rasa simpati dan empati oleh para partisipan. Dan tujuannya adalah justru untuk menghargai dan mempertahankan kelangsungan respek dari sebuah hubungan yang mengikat maupun tidak. Atau mungkin dari tidak mengikat menjadi iya, baik secara langsung maupun tidak. Yang pasti ada sebuah tujuan mulia disini. Hal ini juga dilakukan oleh para pecinta mode sebelum acara penutupan Jakarta Fashion week 2010. Undangan yang hadir ikut berpartisipasi dalam acara pelelangan gaun yang dirancang oleh tiga desainer papan atas Indonesia. Lenny Agustin, Andreas Odang dan Carmanita. Hasil lelang amal itu akan disumbangkan untuk membantu para korban bencana alam di Wasior, Merapi dan Mentawai. Dalam hasil pelelangan yang dipandu oleh Sari Nila ini, gaun dari Carmanita berhasil mencapai angka 27 juta rupiah, dan kedua gaun lainnya 7 juta dan 5,5 juta rupiah. Bentuk apresiasi kepada para partisipan program Fashion peduli ini juga dilakukan dengan mengumumkan pemenang pita fashion yang akan mendapat busana rancangan Ghea Panggabean, Musa Widyatmojo dan Billy Tjong. Dan selamat kepada para pendapat undian pita fashion! Kemudian dalam pidatonya Basril Djamal selaku ketua pelaksana Jakrta Fashion Week 2010 ini, mengatakan bahwa total donasi yang berhasil dikumpulkan oleh Femina Group hingga saat ini adalah 838.900.000. Hal ini membuktikan bahwa pecinta mode tidak hanya memiliki selera tetapi juga kepedulian.
Dalam ajang unjuk kreativitas mengenai industri mode Indonesia oleh para desainer yang dipilih karena kualitas dan karakter rancangannya yang kuat ini, mengangkat tema Style Spectrum. Tema itu dipilih karena keindahan perbedaan akan gaya rancangan masing masing desainer yang dipilih tadi. Sebuah konsep yang sangat menarik, untuk itulah mengapa show ini merupakan salah satu show yang paling dinanti oleh para pecinta mode. Seperti yang pernah saya bahas sebelumnya, perbedaan dalam karya masing masing disini akan menjadi sebuah kekayaan dan variasi yang tentunya akan menjangkau selera konsumen lebih dalam. Dan merupakan hal yang keliru untuk membandingkan karya karya itu. Karena diperbedaan itulah letak sebuah ciri. Sesuatu yang justru yang paling penting dalam sebuah karya. Dan tidak mungkin sama, hal yang mungkin terjadi adalah kemiripan. Tetapi, tetap ada ciri khasnya. Karena itu, dengan membandingkan, justru seseorang akan membentuk stereotipe buruk sendiri dipikirannya yang justru membentuk pemikiran yang kolot dan tidak open minded. Sehingga dalam menilai ia membuatnya semuanya sama jeleknya. Tragis bukan tidak bisa menikmati masuk kedalam alam imajinasi si pencipta karya?
Dalam shownya sendiri, Dewi Fashion Knights benar benar menunjukkan sebuah pertunjukkan yang mengagumkan. Dimulai dari desainer Ali Charisma dengan tema Culture war, Ali charisma menampilkan penginterpretasiannya mengenai war dan budaya Indonesia. Hasilnya, sentuhan gaya tentara-isme yang mengesankan perempuan tangguh dan berani. Dengan unsur budaya jawa rompi, kemben dan bahan kulit, ali charisma juga menampilkan potongan asimetris yang berani. Dengan visualisasi bentuk yang rambut dan wig yang bergaya eropa, menunjukkan rasa kolonialisme oleh bangsa barat dan nuansa perang.
Stella Rissa dengan koleksinya yang menggunakan renda, satin dan sifon sebagai bahan, ditambah dengan warna santai dari krem, moka, dan hitam yang juga dimainkan dengan pita mengangkat tema Women's Possesions. Show Stella rissa seperti menggambarkan perjalanan hidup seorang wanita secara berurutan dengan alur pengimajinasian ala stella rissa tentunya. Dengan koleksinya ini stella rissa membuat wanita berkesan anggun, berwibawa, centil, sexy. Sifat sifat yang sangat wanita seharusnya.
Dengan prinsip simpel dan murni, Kiata Kwanda mengangkat materi sutra hitam dan bahan juntai untuk koleksinya. Less is more tepat untuk menggambarkan koleksi Kiata kwanda kali ini. Dengan sedikit sentuhan warna dan potongan yang berani pada bagian belakang busana, menambah kesan elegan dan berani. Kiata kwanda benar benar mengerti akan arti sebuah eleganitas dan kemewahan yang sesungguhnya.
Priyo Oktaviano yang tidak tanggung tanggung dalam menampilkan koleksi emosionalnya. Dengan tema the glory, priyo menampilkan warna putih dan krem sebagai warna dominasi yang melambangkan kesucian hati. Oleh karena ada dua sisi dari kisah kehidupan perempuan, Priyo menginterpretasikannya dengan bagian yang lembut dan bagian yang "keras" di belakang. Menunjukkan bahwa wanita memiliki sebuah sifat feminisme dan ketangguhan yang ada didalam satu tubuh. Dengan aksesoris topeng gips yang menghiasi model, semakin memperkuat tampilan dari pendeskripsian konsep Priyo.
Dan Tex Saverio. Menampilkan sebuah teatrikal show atas koleksinya yang betul betul mengagumkan. Dengan teknikal yang bisa dibilang sangat rumit. Yakni dengan cutting laser, Tex saverio menampilkan pola yang sangat detail dan maximal hingga ke detail bunga yang juga berbentuk seperti es pada salah satu koleksinya. Dengan tema La Glacons (The Icicles), Tex Saverio pasti menmbuat semua orang yang menonton berdecak kagum akan keindahan rancangan dan kerumitan dari rancangan teatrikalnya. Sebuah kreativitas yang luar biasa.
Dengan penampilan dari show kelima desainer tadi dengan koleksi koleksi masa depannya, diharapkan pada dimasa mendatang, dunia mode Indonesia akan lebih berkembang dan tumbuh. Jakarta Fashion Week adalah salah satu bentuk pelestarian budaya Indonesia dengan konsep Styling Modernity-nya. Styling modernity disinilah yang harus terus berkembang seiring perkembangan zaman tapi tetap tanpa penghilangan akar budaya itu sendiri. Sehingga budaya di negeri sendiri dapat besar di negeri sendiri dan oleh warga di negeri sendiri pula. Menjadikan dunia mode di bangsa ini menjadi mode yang memiliki ciri khas dan berbeda dari dunia mode di tempat lain. Maju terus Budaya Indonesia. Terima Kasih untukJakarta Fashion Week dan teruskanlah perjuangan pelestarian budaya bangsa. Untukmu Indonesiaku. :D
No comments:
Post a Comment