Berbicara tentang Fashion, memang tidak akan ada habisnya. Fashion akan terus berkembang, termasuk di Indonesia. Sebagai negara yang memiliki masyarakat multikultural dan memiliki keanekaragaman, sebuah hal yang sayang banget kalo ga ada apresiasi dan dukungan dari masyarakatnya sendiri untuk mencintai dan mengangkat keanekaragaman budayanya sendiri. Apalagi ditengah - tengah derasnya arus intervensi budaya luar yang semakin meningkat. Ya, bisa dibilang ini "Pembunuhan karakter" pelan pelan. Perlu suatu gerakan, dan gebrakan (dalam bentuk yang beragam) yang fungsinya mengajak masyarakat untuk mengapresiasi dan meloyalkan masyarakat terhadap budayanya sendiri. Bahkan kalo perlu (jika saya diizinkan berimajinasi), jika setiap keadaan seseorang membutuhkan sesuatu dia akan menunjuk suatu produk dalam negeri, dan akan membeli produk itu. Dimana bila dia membeli produk itu, dia akan mendapatkan sebuah kepuasan yang lain selain karena itu produk dalam negeri. Dan akan menjadi tanggung jawab untuk yang punya kreativitas, untuk membuat sesorang tersebut menjadi setia dan membeli produk itu lebih banyak.
Yap, sebuah ikatan emosional terhadap karya dalam negeri yang diperlukan disini. Peng-asimilasi-an atau mungkin peng-akulturasi-an antara Budaya Indonesia dan modern kayanya suatu konsep yang tepat untuk diaplikasikan kedalam gerakan tersebut. Penggambarannya ibarat baju warisan ibu yang notabene punya filosofi dan sejarah dibaliknya (misal: dipakai saat dipakai ibu saat pertama kali bertemu ayah) dan meng- mix and match-kan nya dengan tren yang beredar sekarang. Atau mungkin semarah Charlotte York di Film Sex and the city 2 saat putrinya Lilly menodai rok vintage cream Valentino-nya dengan cat merah. Panteslah, karena budaya dan sejarah itu mahal harganya dan ga akan bisa digantikan dengan apapun.
Yap, sebuah ikatan emosional terhadap karya dalam negeri yang diperlukan disini. Peng-asimilasi-an atau mungkin peng-akulturasi-an antara Budaya Indonesia dan modern kayanya suatu konsep yang tepat untuk diaplikasikan kedalam gerakan tersebut. Penggambarannya ibarat baju warisan ibu yang notabene punya filosofi dan sejarah dibaliknya (misal: dipakai saat dipakai ibu saat pertama kali bertemu ayah) dan meng- mix and match-kan nya dengan tren yang beredar sekarang. Atau mungkin semarah Charlotte York di Film Sex and the city 2 saat putrinya Lilly menodai rok vintage cream Valentino-nya dengan cat merah. Panteslah, karena budaya dan sejarah itu mahal harganya dan ga akan bisa digantikan dengan apapun.
So, kaitannya dengan pengangkatan nama ibukota negara sebagai kota mode dunia? Well, Jakarta Fashion Week adalah jawabannya. Acara bergengsi yang satu ini patut diacungin jempol. soalnya acara yang udah diadain sejak tahun 2008 ini berhasil menarik banyak minat pecinta mode dan fashionista. Dan mungkin orang yang bukan dalam kategori itu sekalipun untuk mengetahui perkembangan mode di Indonesia. Kali ini Jakarta Fashion Week mengusung tema "Styling Modernity". Baslir Jamal selaku Ketua pelaksana Jakarta Fashion Week 2010/2011 ini mengatakan kalo tema itu dipilih karena Jakarta Fashion Week sendiri dimaksudkan untuk menjadi wadah dialog antara kekayaan fashion nusantara, termasuk keragaman tesktil tradisional dan kreasi modern. Sebuah konsep yang pas, mengangkat daya tarik budaya Indonesia dan mempackagenya dengan "packaging" yang modern.
Acara yang didukung penuh oleh Sunsilk Co-Creation, Bank BNI dan Pacific Place ini akan diadakan pada tanggal 6 - 12 November 2010 di Pacific Place mall. Ada tiga tempat yang akan disediakan untuk menonton pagelaran Fashion show di JFW ini.
Courtesy: jakartafashionweek.co.id
So apa yang akan membedakan tiga tempat ini? yang membedakannya adalah pengunjung yang bisa melihat fashion show ini:
1. Fashion Tent: Untuk masuk dan melihat show disini memerlukan undangan dari penyelenggara
2. Fashion Premonade: Show disini dapat dilihat oleh semua pengunjung Pacific Place, tetapi untuk mendapatkan seat diperlukan undangan dari penyelenggara
3. Fashion Bay: Tempat dimana pengunjung Pacific Place dapat melihat show yang berlangsung, Catwalk ini adalah yang terpanjang
Untuk menunjukkan dirinya sebagai kota mode dunia, Jakarta Fashion Week sendiri didukung pula oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan berbagai sponsor lainnya. Oh guys, it's serious. Setelah melihat schedule show desainer yang akan show di Jakarta Fashion Week 2010 ini, seratus tiga belas desainer akan turut berpartisipasi dalam Fashion Week ini. Yap, it's gonna be a hundred and thirteen. Pagelaran kreasi calon desainer pemula mungkin bisa menjadi pilihan yang oke. sesuatu yang otentik dan real creativity lahir dari mereka,dan hal itu memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri untuk dinikmati. Seperti kreasi LaSalle College, Esmod dan kreasi desainer muda dari Sunsilk Walk of Creations. Tidak ketinggalan juga kreasi dari desainer Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Anne Avantie, Ghea Panggabean, Priyo Oktaviano, Biyan, Ronald V Gaghana, dan Adjie Notonegoro dalam opening Parade kebaya mereka. Dihadirkan pula show tunggal desainer Lenny Agustin dengan label Waw dan Lennor-nya, Oscar Lawalata, Ghea Panggabean dan Billy Tjong. I pick up Oscar Lawalata and Lenny agustin for the show, which one yours guys? :D
Schedule Show dan Invitation Untuk Jakarta Fashion Week 2010/2011 dapat diihat disini
Courtesy: jakartafashionweek.co.id
Mengikuti upaya dari rangkaian menjadikan Jakarta sebagai kiblat busana muslim dunia, sebagai salah satu event fashion terbesar di Indonesia, Jakarta Fashion Week juga menggandeng masyarakat yang mengenakan busana muslim untuk berpartisipasi, karena akan ada koleksi busana muslim pula disini. Dian Pelangi, Hannie Hananto, Itang Yunazs, dan Irna Mutiara adalah beberapa desainer yang akan menampilkan kreasi terbarunya untuk Jakarta Fashion Week. Segmen busana muslim merupakan segmen yang tidak bisa dipandang sebelah mata, mengingat Indonesia merupakan bagian dari seperempat penduduk muslim dunia. Oleh karena itu, merupakan hal yang sangat mungkin untuk meningkatkan respek masyarakat dengan mengeluarkan koleksi busana muslim yang trendy, dan memiliki ciri khas budaya Indonesia. Berikut adalah koleksi desainer busana muslim pada Jakarta Fashion Week 2009/2010 lalu.
Rangkaian Acara Jakarta Fashion Week 2010 yang patut diincer (karena dapetin invitationnya rebutan men):
- Parade kebaya oleh tiga belas desainer ternama Indonesia (Edward Hutabarat, Eddy Betty, Suzy L, Ghea, Biyan, Anne Avantie, Adrian Ghan, Priyo Oktaviano, Adjie Notonegoro, Ferry S, Ronald V Ghagana, Ari Seputra & Itang Yunasz)
- Make-up oleh Maybelline feat Ciel Label
- Show untuk yang melibatkan kain batik, Cita Tenun Indonesia: CITA SWARNA BUMI SRIWIJAYA yang akan menampilkan kreasi dari sembilan desainer ternama Indonesia (Chossy Latu, Era Soekamto, Oka Diputra, Oscar Lawalata, Sebastian Gunawan for Bubble Girl, Stephanus Hamy, Tayada, Denny Wirawan, Priyo Oktaviano)
- Kreasi fresh Calon desainer IndonesiaLaSalle College dan Esmod
- Untuk yang menyukai Fashion photography ada Fashion Photography workshop oleh majalah Reader's Digest Indonesia,
- Show dari APPMI (Lenny Agustin, Harry Lam, Agnes Budhisurya, Melia Wijaya dan masih banyak lagi)
- dan koleksi dari label label dan desainer lainnya :D
Tetapi dengan kreativitas dan eksplorasi budaya (hellooo, Indonesia kaya akan budaya), Indonesia akan memiliki ciri khas dan nilai keunikan yang tidak akan dimiliki oleh kota mode lain. Dengan memulai untuk respek terhadap budaya Indonesia sendiri oleh warga negara sendiri, hal itu dapat menjadi sebuah hubungan timbal balik yang menguntungkan antara desainer, untuk menampilkan koleksi yang lebih menarik dan lebih baik lagi dan pecinta mode, untuk setia dan mencintai karya dari negerinya sendiri. Dan yang pasti, bagi perkembangan budaya dan mode di Indonesia sendiri.
Orang orang disana engga akan diam aja kok, mereka pasti melihat dan mendengar hingar-bingar acara fashion disini. Ketika kita bisa menciptakan tren dan nilai unik yang pantas, pengakuan secara de facto akan kita peroleh. Perlu proses, dan usaha yang terbaik serta dukungan dari masyarakat sendiri. Dan dengan itu, kita bukanlah Milan Wanna be, atau NewYork Wanna be, tetapi Kita Indonesia :D
No comments:
Post a Comment